Kamis, 23 Mei 2019

Flashdisk Rusak? Coba Cara Ini

Hasil gambar untuk flashdiskHasil gambar untuk flashdisk

Pernahkah anda mengalami bahwa flashdisk yang Anda gunakan tidak dideteksi oleh komputer? Atau file dalam flashdisk dihidden ataupun berubah jadi Shortcut? Atau flashdisk selalu minta diformat? Atau bahkan berisi virus yang sangat banyak dan susah dihapus.

Inilah jenis – jenis kerusakan yang umum terjadi pada flashdisk. Kerusakan flashdisk sangatlah bermacam - macam, tidak dideteksi oleh komputer, tidak dapat dibuka, tidak mempunyai isi, selalu minta diformat adalah beberapa kerusakan yang terjadi pada flashdisk.

Kerusakan ini umumnya disebabkan oleh virus yang sangat bermacam - macam juga jenisnya. Virus dapat menyembunyikan, menduplikasi, menghapus file atau folder di dalam flashdisk, atau juga flashdisk memang sudah rusak("corrupt").
Jadi kita harus dapat mengenali apakah karena terinfeksi virus atau memang sudah corrupt/rusak.

Berikut ini akan saya bagikan tips memperbaiki flashdisk ditinjau dari beberapa kasus kerusakan yang sering terjadi.

Artikel ini menyajikan cara manual yang terlengkap karena telah dikumpulkan dari banyak sumber serta telah dikaji ulang.


Silahkan disimak beberapa jenis kerusakan dan cara mengatasinya.

A. Flashdisk Tidak Bisa Diformat
Sebelum melakukan langkah - langkah berikut, terlebih dahulu flashdisk ditancapkan pada komputer dengan OS Windows XP, 7 atau 8.

  • Masukkan flashdisk ke dalam port USB laptop/CPU
  • Klik Start kemudian pilih Run.
  • Ketikkan "compmgmy.msc" (tanpa tanda petik).
  • Setelah itu akan muncul program bernama "computer management"
  • Pilih storage yang berada di tengah, setelah itu pilh "Disk Management"

          Disini flashdisk Anda akan terdeteksi.

  • Jika flashdisk sudah terdeteksi, selanjutnya klik kanan pilih "Create Partition"
  • Klik kanan, lalu pilih "Format" maka flashdisk telah selesai diformat


Jika langkah diatas belum bisa, lakukan langkah berikut:


B. Tidak bisa diformat karena Write Protection
Biasanya flashdisk tidak bisa diformat dikarnakan terdapat Write Protection di dalamnya. Maka kita harus menghapusnya terlebih dahulu sebelum bisa diformat.

  • Tekan tombol Window + R
  • Pilih perintah "regedit"(tanpa tanda petik) lalu tekan Enter.
  • Kemudian akan muncul kotak dialog baru, lalu tekan Ctrl+F.
  • Ketik tulisan "write protectid" (tanpa tanda petik) pada kotak searching, pilih Find Next dan segera hapus jika menemukan keterangan "Write Protected". Caranya: klik kanan, lalu pilih hapus.
  • Jika muncul kotak dialog Konfirmasi, tekan OK untuk menyetujui.
  • Write Protected sudah terhapus dan mobile kembali sudah membaik.
  • Tutup dialog Registri Editor, cabut flashdisk kemudian restart komputer Anda.

Jika langkah diatas sudah anda lakukan dengan benar biasanya flashdisk sudah bisa dipakai kembali.

C. Flashdisk Corrupt atau Badsector
Cara I: Menggunakan CMD (Command Prompt)

  • Buka CMD (klik Start - Run - ketik CMD - Enter)
  • Tancapkan flashdisk yang rusak
  • Ketik FORMAT H: /FS:FAT
  • Enter.

Cara II: Menggunakan fitur windows Check Disk

  • Tancapkan flashdisk, kemudian buka Windows Explorer
  • Klik kanan flashdisk, pilih Properties - Tools - Check Now
  • Centang kedua option yang ada.
  • Maka akan otomatis diselesaikan


Inilah beberapa tips untuk memperbaiki kerusakan flashdisk secara manual tanpa bantuan software, cara ini sangat mudah untuk anda pelajari.

Perlu diketahui, flashdisk juga mempunyai kualitas yang berbeda - beda, jadi teliti saat membeli. Penting untuk membeli flashdisk yang original dan kapasitasnya tidak terlalu kecil, misalnya 2GB, atau terlalu besar misalnya 16 GB sehingga jika rusak tidak terlalu rugi.

Tips tambahan: untuk keamanan data anda, jangan menyimpan terlalu banyak data di flashdisk, karena itulah menyebabkan flashdisk cepat rusak dan lambat saat mentransfer data.

Sekian, semoga bermanfaat.


Sumber: www.tifkom.net/2014/11/cara-memperbaiki-flashdisk-yang-rusak.html

Senin, 01 April 2019

How to Disable UEFI and Enable Legacy/CSM Boot Support

Many computers with UEFI firmware will allow you to enable a legacy BIOS compatibility mode. In this mode, the UEFI firmware functions as a standard BIOS instead of UEFI firmware. This can help improve compatibility with older operating systems that weren't designed with UEFI in mind — Windows 7, Ubuntu, Linux, for example. In this article I walkthrough how to disable UEFI and enable Legacy/CSM boot support.

Enable Legacy/CSM Boot Support in UEFI Firmware

  1. Click the Power icon from the Windows 8 sign-in screen, press and hold the Shift key, and then click Restart.
    Windows 8 Sign-in Screen
  2. Instead of fully rebooting, Windows will present you with a screen similar to the one below and ask you to choose an option. Select Troubleshoot.
    Troubleshoot
  3. Click on Advanced Options.
    Advanced options
  4. Select UEFI Firmware Settings.
    UEFI Firmware Settings
  5. Click on Restart, the computer will reboot and take you to the UEFI Setup, which looks much like the old BIOS screen.
    Restart to UEFI Setup
  6. Find the Secure Boot setting, and if possible, set it to Disabled. This option is usually in either the Security tab, the Boot tab, or the Authentication tab.
    Disable the Secure Boot option
  7. Look for a setting called "Boot Mode", "UEFI Boot", "Launch CSM" or whatever else it may be called, change the boot mode from UEFI to Legacy/CSM: disable the UEFI Boot option and enable CSM Boot support.
    Change boot mode from UEFI to Legacy
  8. Save your changes and exit UEFI Setup. Now you've set a Windows 8 PC to boot with Legacy BIOS mode instead of UEFI mode.
Note that the Compatibility Support Module (CSM) may not be present on all UEFI PCs. On some UEFI PCs, it supports UEFI only, without an option to enable CSM/Legacy support.

Minggu, 12 November 2017

Dzikir Setelah Shalat

Dzikir sesudah atau setelah shalat adalah di antara dzikir yang mesti kita amalkan. Seusai shalat tidak langsung bubar, namun hendaknya kita merutinkan beristighfar dan bacaan dzikir lainnya.
Dzikir akan menguatkan seorang muslim dalam ibadah, hati akan terasa tenang dan mudah mendapatkan pertolongan Allah.

[1]

أَسْتَغْفِرُ اللهَ (3x)
اَللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلاَمُ، وَمِنْكَ السَّلاَمُ، تَبَارَكْتَ يَا ذَا الْجَلاَلِ وَاْلإِكْرَامِ
Astagh-firullah 3x
Allahumma antas salaam wa minkas salaam tabaarokta yaa dzal jalaali wal ikrom.

Artinya:

“Aku minta ampun kepada Allah,” (3x).
“Ya Allah, Engkau pemberi keselamatan, dan dariMu keselamatan, Maha Suci Engkau, wahai Tuhan Yang Pemilik Keagungan dan Kemuliaan.”
Faedah: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam jika selesai dari shalatnya beliau beristighfar sebanyak tiga kali dan membaca dzikir di atas. Al Auza’i menyatakan bahwa bacaan istighfar adalah astaghfirullahastaghfirullah[1]

[2]

لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ، اَللَّهُمَّ لاَ مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ، وَلاَ مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ، وَلاَ يَنْفَعُ ذَا الْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ
Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai-in qodiir.
Allahumma laa maani’a limaa a’thoyta wa laa mu’thiya limaa mana’ta wa laa yanfa’u dzal jaddi minkal jaddu.

Artinya:

“Tiada Rabb yang berhak disembah selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya puji dan bagi-Nya kerajaan. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Ya Allah, tidak ada yang mencegah apa yang Engkau berikan dan tidak ada yang memberi apa yang Engkau cegah. Tidak berguna kekayaan dan kemuliaan itu bagi pemiliknya (selain iman dan amal shalihnya yang menyelamatkan dari siksaan). Hanya dari-Mu kekayaan dan kemuliaan.”[2]

[3]

لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ. لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ، لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ، وَلاَ نَعْبُدُ إِلاَّ إِيَّاهُ، لَهُ النِّعْمَةُ وَلَهُ الْفَضْلُ وَلَهُ الثَّنَاءُ الْحَسَنُ، لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُوْنَ
Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah. Lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai-in qodiir.
Laa hawla wa laa quwwata illa billah. Laa ilaha illallah wa laa na’budu illa iyyaah. Lahun ni’mah wa lahul fadhlu wa lahuts tsanaaul hasan.
Laa ilaha illallah mukhlishiina lahud diin wa law karihal kaafiruun.

Artinya:

“Tiada Rabb (yang berhak disembah) kecuali Allah, Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan pujaan. Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Tidak ada daya dan kekuatan kecuali (dengan pertolongan) Allah. Tiada Rabb (yang hak disembah) kecuali Allah. Kami tidak menyembah kecuali kepada-Nya. Bagi-Nya nikmat, anugerah dan pujaan yang baik. Tiada Rabb (yang hak disembah) kecuali Allah, dengan memurnikan ibadah kepadaNya, sekalipun orang-orang kafir sama benci.”
Faedah: Dikatakan oleh ‘Abdullah bin Zubair, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa mengeraskan[3] bacaan dzikir ini di akhir shalat.[4]

[4]

سُبْحَانَ اللهِ (33 ×)
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ (33 ×)
اَللهُ أَكْبَرُ (33 ×)
لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ
Subhanallah (33x)
Al hamdulillah (33x)
Allahu akbar (33 x)
Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah. Lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai-in qodiir.

Artinya:

“Maha Suci Allah (33 x), segala puji bagi Allah (33 x), Allah Maha Besar (33 x). Tidak ada Rabb (yang berhak disembah) kecuali Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan. Bagi-Nya pujaan. Dia-lah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu.”
Faedah: Siapa yang membaca dzikir di atas, maka dosa-dosanya diampuni walau sebanyak buih di lautan.[5] Kata Imam Nawawi rahimahullah, tekstual hadits menunjukkan bahwa bacaan Subhanallah, Alhamdulillah, Allahu akbar, masing-masing dibaca 33 kali secara terpisah.[6]

[5]

Membaca ayat Kursi setiap selesai shalat (fardhu).
Faedah: Siapa membaca ayat Kursi setiap selesai shalat, tidak ada yang menghalanginya masuk surga selain kematian.[7]

[6]

Membaca surat Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Naas setiap selesai shalat (fardhu).
Faedah: Tiga surat ini disebut mu’awwidzot.[8]

[7]

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً
Allahumma inni as-aluka ‘ilman naafi’a, wa rizqon thoyyiba, wa ‘amalan mutaqobbala

Artinya:

“Ya Allah, sungguh aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat (bagi diriku dan orang lain), rizki yang halal dan amal yang diterima (di sisi-Mu dan mendapatkan ganjaran yang baik).” (Dibaca setelah salam dari shalat Shubuh)[9]
Semoga bisa diamalkan.
[1] HR. Muslim no. 591.
[2] HR. Bukhari no. 844 dan Muslim no. 593.
[3] Mengeraskan (menjaherkan) bukanlah maksudnya dengan dzikir secara berjama’ah. Dzikirnya tetap masing-masing per individu.
[4] HR. Muslim no. 594.
[5] HR. Muslim no. 597.
[6] Lihat Syarh Shahih Muslim, 5: 84.
[7] HR. An-Nasai dalam Al Kubro 9: 44. Hadits ini dinyatakan shahih oleh Ibnu Hibban, sebagaimana disebut oleh Ibnu Hajar dalam Bulughul Maram.
[8] HR. Abu Daud no. 1523 dan An-Nasai no. 1337. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan.
[9] HR. Ibnu Majah no. 925 dan Ahmad 6: 305, 322. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadits ini shahih.

Referensi:

Hish-nul Muslim min Adzkar Al Kitab was Sunnah, Syaikh Sa’ad bin Wahf Al Qohthoni
Tash-hih Syarh Hish-nul Muslim min Adzkar Al Kitab was Sunnah, Majdi bin ‘Abdul Wahab Al Ahmad, terbitan Maktabah Al Malik Fahd Al Wathoniyah, cetakan keempat, 1430 H
Bagian dari Buku Dzikir Pagi Petang karya Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal
Direvisi ulang 10 Jumadats Tsaniyyah 1436 H
Artikel Rumaysho.Com


Sumber : https://rumaysho.com/1997-dzikir-setelah-shalat.html